Powered By Blogger

welcome to aziz's blog

Enjoy The Mosaic of Thought


Hit Counter
Free Counter



Jumat, 31 Juli 2009

KORELASI ANTARA MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR PADA PELAJARAN AKIDAH AKHLAK SISWA KELAS VIII MTs. NURUL ISLAM DESA SLATRI KEC. LARANGAN KAB.

KORELASI ANTARA MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR PADA PELAJARAN AKIDAH AKHLAK SISWA KELAS VIII MTs. NURUL ISLAM DESA SLATRI KEC. LARANGAN KAB. BREBES


A. Latar Belakang Masalah
Dalam dunia pendidikan dan pengajaran seorang siswa akan berhasil sangat ditentukan oleh belajar. Dan dalam belajarpun motivasi yang kuat sangat diperlukan. Jika tidak ada motivasi untuk belajar maka akan sulit untuk mencapai prestasi yang baik. “ motivasi sebagai faktor inner (batin) berfungsi menimbulkan, mendasari, mengarahkan perbuatan belajar. Motivasi dapat menentukan baik tidaknya dalam mencapai tujuan sehingga makin besar motivasinya makin besar kesuksesan belajarnya”. (Abu Ahmadi, 2004:3)
Motivasi belajar yang ada pada siswa merupakan bakal yang sangat pokok untuk keberhasilan belajar. Sebab belajar yang didasarei oleh keinginan atau dorongan untuk belajar itu akan membangkitkan gairah dan semangat dalam belajar. Kehadiran motivasi belajar ini akan memberikan andil yang cukup penting dan senantiasa memberikan landasan dan kemudahan dalam upaya mencapaiutujuan belajar secara optimal. Pencapaian tujuan belajar ini dapat dilihat dari pemahaman siswa akan materi bahan ajar yang disampaikan. Pemahaman akan bahan ajar dpat disimpulkan dari hasil-hasil kuis, proses belajar mengajar sehari – hari dan tes semester. Terutama hasil dari tes semester inilah yang digunakan sebagai ukuran yang terkuat atas prestasi siswa terhadap bahan ajar.
Motivasi belajar dikatakan memberikan andil yang cukup penting itu, dapat dipandang sebagai cara-cara berfungsinya pikiran siswa dalam hubungan dengan pemahaman bahan ajar, sehingga penguasaan terhadap bahan yang disajikan lebih mudah dan efektif. Dengan demikian proses belajar mengajar itu akan berhasil baik, kalau didukung oleh faktor motivasi belajar yang dimiliki oleh siswa.
Sebaliknya, tanpa adanya faktor motivasi belajar dalam diri siswa akan memperlambat proses belajar bahkan dapat pula menembah kesulitan belajar. Sebab lemahnya motivasi belajar bisa berakibat tidak bergairah dan kurang minat siswa dalam belajar, karena itu dalam otak pelajar pun tidak pernah terjadi proses berpikir sehingga timbul kesulitan belajar.
Di era sekarang, dimana batas minimal nilai Ujian Akhir Nasional meningkat tiap tahunnya, yang secara otomatis akan memberikan beban yang lebih berat kepada para siswa dan para pengajar. Terutama para siswa dituntut untuk lebih bisa menguasai dan memahami semua bahan ajar yang disampaikan, yang dalam jangka pendek diharapkan bisa memenuhi target batas minimal nilai Ujian Akhir Nasional. Dan tujuan-tujuan ini tidak akan tercapai jika di dalam diri siswa tidak ada minat belajar yang besar.
Minat atau motivasi ini tidak semata-mata tumbuh dalam diri siswa secara alami, tetapi juga dapat didorong oleh faktor – faktor dari pribadi siswa tersebut. Faktor – faktor dari luar ini bisa bisa berupa; dorongan orang tua, guru dan lingkungan. Dikarenakan dalam belajar, siswa lebih banyak berinteraksi dengan guru, maka peranan guru untuk menumbuhkan motivasi dan meningkatkan prestasi siswa sangat diperlukan.
Upaya guru dalam meningkatkan motivasi belajar dan prestasi siswa, adalah dngan cara guru dapat mengarahkan orientasi berpikir siswa kepada hal – hal yang rasional dan obyektif, menyusun teknik, metode, dan kurikulum yang bervariatifdan menarik bagi siswa. Penerapan teknik dan metode yang bervariatif ini dapat dilakukan melalui pengaitan materi – materi pelajaran dengan kehidupan sehari – hari siswa. Sehingga siswa akan tertarik dan tidak bosan dalam mengikuti proses belajar mengajar di kelas.
Meskipun telah banyak dilakukan penelitian – penelitian tentang motivasi, tetapi seperti yang disebutkan oleh Carole Ames dan Jennifer Archer (1988:1) bahwa, “Penelitian tentang motivasi lebih di fokuskan pada mengidentifikasi perbedaan jenis – jenis tujuan atau orientasi siswa, proses – proses motivasi yang berhubungan dengan perbedaan – perbedaan tujuan ini dan kondisi yang vmempengaruhinya”. Sedangkan, sepanjang pengetahuan penulis, penelitian tentang pengaruh motivasi terhadap prestasi belajar siswa pada pelajaran Akidah Akhlak, belum pernah dilakukan. Pemilihan Akidah Akhlak sebagai fokus penelitian dikarenakan akidah akhlak adalah salah satu pelajaran wajib di sekolah – sekolah di bawah naungan departemen agama, terutama sekolah yang berbasis islam.
Dari uraian diatas maka ditemukan indikasi akan adanya hubungan antara motivasi belajar siswa dengan prestasi siswa terhadap bahan ajar dalam hal ini mata pelajaran Akidah Akhlak. Sehingga penulis tertarik untuk melakukan penelitian yaqng berjudul “Korelasi Antara Motivasi Belajar dengan Prestasi Belajar Pada Mata Pelajaran Akidah Akhlak Siswa Kelas IX di MTs Nurul Islam Slatri Kec. Larangan Kab. Brebes”. Dengan harapan akan memberikan pembaca, terutama para pengajar, dorongan untuk lebih memotivasi dan menumbuhkan motivasi dalam diri siswa, untuk lebih aktif dan kreatif dalam menanggapi pelajaran dan dapat meningkatkan minat dan prestasi, khususnya pada mata pelajaran Akidah Akhlak.

B. Rumusan Masalah
Dalam perumusan masalah ini dibagi menjadi tiga bagian, yaitu :
1. Identifikasi Masalah
a. Wilayah penelitian dalam skripsi ini adalah Psikologi pendidikan
b. Pendekatan Penelitian
Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan empirik atau studi lapangan dengan lokasi penelitian MTs Nurul Islam Slatri Larangan Brebes.
c. Jenis Masalah
Jenis masalah dalam penelitian ini adalah korelasi sejajar, yaitu penulis berusaha untuk mencari korelasi antara dua fenomena dengan menyajikan data – data yang valid untuk menunjukan ada tidaknya hubungan antara motivasi belajar siswa pada mata pelajaran Akidah Akhlak dengan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran yang sama.
2. Pembatasan Masalah
Untuk menghindari meluasnya permasalahan dan memudahkan penulis dalam melakukan penelitian maka penulis akan membatasi obyek penlitian pada siswa – siswa kelas 2 saja, hal ini dikarenakan menurut pandangan penulis, siswa – siswa kelas 2 telah cukup memiliki pengetahuan tentang pelajaran Akidah Akhlak. Disamping pemilihan terhadap obyek penelitian, yang tidak kalah penting ada lah materi penelitian, karena di dalam penelitian ini penulis ingin mengetahui tentang motivasi, maka yang dimaksud dalam motivasi di dalam penelitian ini adalah motivasi dalam mempalajari pelajaran Akidah Akhlak.
Untuk menghindari adanya kesalahpahamandalam pembahasan ini, maka penulis kemukakan batasan – batasan istilah sebagai berikut :
a. Korelasi : hubungan timbal balik atau sebab akibat (KBBI 2007:595)
b. Motivasi : suatu proses untuk menggiatkan motif-motif menjadi perbuatan / tingkah laku untuk memenuhi kebutuhan dan mencapai tujuan / keadaan dan kesiapan dalam diri individu yang mendorong tingkah lakunya untuk berbuat sesuatu dalam mencapai tujuan. (Arianto Sam 2008:1)
c. Belajar: berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu. (KBBI 2007:15)
d. Prestasi Belajar: penguasaan pengetahuan atau ketramnpilan yang dihubungkan melalui mata pelajaran, lazimnya ditunjukan dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan oleh guru. Hasil yang telah dicapai (dari yang telah dilakukan, dikerjakan dan sebagainya). (Depdikbud:895)
Dalam penelitian ini penulis mencoba untuk menggambarkan hubungan antara motivasi dengan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Akidah Akhlak. Besar – kecilnya hubungan ini ditunjukan dengan angka – angka yang diperoleh melalui perhitungan dengan rumus korelasi produk momen.
3. Pertanyaan Penelitian
a. Bagaimana motivasi belajar terhadap pelajaran Akidah Akhlak pada siswa kelas 2 MTs Nurul Islam Desa Slatri Kec. Larangan Kab. Brebes
b. Bagaimana Prestasi pelajaran Akidah Akhlak pada siswa kelas 2 MTs Nurul Islam Desa Slatri Kec. Larangan Kab. Brebes
c. Bagaimana hubungan antara motivasi belajar dengan prestasi pelajaran Akidah Akhlak pada siswa kelas 2 MTs Nurul Islam Desa Slatri Kec. Larangan Kab. Brebes
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penulis mengadakan penelitian mengenai korelasi antara motivasi belajar dengan prestasi pelajaran Akidah Akhlak Pada siswa kelas 2 MTs Nurul Islam Desa Slatri Kec. Larangan Kab. Brebes adalah :
1. Untuk mengetahui seberapa besar minat atau motivasi siswa dalam belajar pelajaran Akidah Akhlak pada siswa kelas 2 MTs Nurul Islam Desa Slatri Kec. Larangan Kab. Brebes
2. Untuk mengetahui prestasi belajar mata pelajaran Akidah Akhlak Pada siswa kelas 2 MTs Nurul Islam Desa Slatri Kec. Larangan Kab. Brebes
3. Untuk Mengetahui ada tidaknya hubungan antara motivasi belajar dengan prestasi belajar mata pelajaran Akidah Akhlak Pada siswa Kelas 2 MTs Nurul Islam Desa Slatri Kec. Larangan Kab. Brebes.



D. Kerangka Pemikiran
Seorang siswa itu akan berhasil dalam belajar kalau pada dirinya ada keinginan untuk belajar. Ini adalah prinsip dan hukum pertama dalam kegiatan pendidikan dan pengajaran. Keingianan atau dorongan belajar inilah yang disebut dengan motivasi. (Sardiman, 1994 : 39)
“Motivasi bisa tumbuh dari siswa itu sendiri (motivasi intrinsik) ataupun dari luar seperti, guru, orang tua, lingkungan. Pada umumnya motivasi intrinsik lebih kuat atau lebih baik daripada motivasi ekstrinsik”. (Purwanto, 2004 : 820) Karena itulah motivasi yang tumbuh dalam diri siswa akan sangat mempengaruhi tingkat penguasaan materi dan presatasi siswa terhadap bahan ajar, dalam hal ini pelajaran Akidah Akhlak.
Menurut Arianto Sam (2008:3) dilihat dari sumber – sumbernya, motivasi belajar siswa dapat di bagi menjadi : 1). Motivasi intrinsik, yaitu motivasi yang bersumber pada faktor – faktor dari dalam, tersirat baik dari dalam tugas itu sendiri maupun pada diri siswa yang didorong oleh keinginan untuk mengetahui tanpa ada paksaan atau dorongan dari orang lain, misalnya keinginan untuk mendapat ketrampilan tertentu, memperoleh informasi dan pemahaman, mengembangkan sikap untuk berhasil, menikmati kehidupan, secara sadar memberikan sumbangan kepada kelompok, dan sebagainya.
2) Motivasi Ekstrinsik, yaitu motivasi yang bersumber akibat pengaruh dari luar individu, apakah karena adanya ajakan, suruhan atau paksaan dari orang lain, sehingga dengan keadaan demikian siswa mau melakukan sesuatu atau belajar. Pelajar dimotivasi dengan angka, ijazah, tingkatan, hadiah, medali, pertentangan, persaingan.
Pentingnya peranan motivasi dan proses pembelajaran perlu dipahami oeh pendidik agar dapat melakukan berbagai bentuk tindakan atau bantuan kepada siswa. Motivasi dirumuskan sebagai dorongan, baik diakibatkan faktor dari dalam maupun dari luar siswa untuk mencapai tujuan tertentu gna memenuhi atau memuaskan suatu kebutuhan. Dalam konteks pendidikan, maka kebutuhan tersebut berhubungan dengan prestasi belajar siswa.
Peranan motivasi dalam proses pembelajaran, motivasi belajar siswa dapat dianalogikan sebagai bahan bakar untuk menggerakan mesin, motivasi belajar yang memadai akan mendorong siswa berperilaku aktifuntuk berprestasi dalam kelas, tetapi motivasi yang terlalu kuat justru dapat berpengaruh negatif terhadap keefektifan uasaha belajar siswa.
Untuk lebih jelasnya, fungsi motivasi alam pembelajaran dapat dikategorikan sebagai berikut :a) Mendorong timbulnya tingkah laku atau perbuatan, tanpa motivasi tidak akan timbul suatu perbuatan, misalnya, belajar. b) Motivasi berfungsi sebagai pengarah, artinya mengarahkan perbuatan untuk mencapai tujuan yang diinginkan. c) Motivasi berfungsi sebagai penggerak, artinya menggerakkan tingkah laku seseorang. Besar kecilnya motivasi akan menentukan cepat atau lambatnya suatu pekerjaan.
Motivasi belajar sangat berpengaruh pada prestasi siswa, hal ini dapat disimpulkan karena siswa yang memiliki motivasi dalam belajar suatu pelajaran, contohnya Akidah Akhlak, akan memperoleh prestasi yang tinggi dan juga dapat memperbaiki sikapterhadap tugas mata pelajaran yang bersangkutan. Dengan kata lain motivasi dapat membangkitkan rasa puas dan menaikan prestasi sehingga prestasinya melebihi siswa yang kurang memiliki motivasi dalam belajar.
Menurut Jeremy Harmer, motivasi bisa saja terkikis dan membutuhkan syarat – syarat tertentu sebelum motivasi tersebut bisa menjadi efekitif. Syarat – syarat ini berupa:
a) Sikap mengajar yang sesuai dan baiknya hubungan antara guru dan siswa. b) Suasana kelas yang mendukung dan menyenangkan. c) Kelopmpok belajar yang kohesif, yangf ditandai dengan norma – norma kelompok yang sesuai. Bahkan menurut Dornyei, “Keahlian pengajar dalam memotivasi pelajar adalah penyebab utama dalam kegiatan pengajaran yang efektif”. Dengan katra lain, keahlian guru dalam memotivasi siswa adalah lebih penting daripada perlengkapan proses pembelajara yang dimiliki oleh guru, seperti, Metode pengajaran, media pengajaran, bahkan kurikulum.
Prestasi belajar adalah hasil final dari aktifitas belajar mengajaryang kemudian diukur dengan norma tertentu sebagai standar untuk melihat sejauh mana penguasaan atau pemahaman siswa akan bahan ajar.
Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yaitu motivasi belajar pada mata pelajaran Akidah Akhlak, sebagai variabel independen (bebas), dan prestasi siswa pada mata pelajaran yang sama, sebagai variabel dependen (variabel terikat).
Variabel bebas adalah masalah yang menjadi fokus penelitian yang keberadaannya secara bebas dan kualitas serta ferkuensinya tidak tergantung pada variabel yang lain. Sedangkan variabel terikat kualitas dasn frekuensinya banyak dipengaruhi oleh variabel bebas. Dalam kasus penelitian ini, bahw motivasi belajar pada pelajaran Akidah Akhlak akan mempengaruhi peningkatan prestasi siswa pada mata pelajaran yang sama. Berdasarkan atas dua variabel ini, maka dapat dirumuskan dalam bentuk prosisi, artinya apabila motivasi belajar siswa pada pelajaran Akidah Akhlak adalah X, maka prestasi siswa pada pelajaran Akidah Akhlak dapat dirumuskan sebagai Y. Dengan menggunakan prosisi ini akan lebih mudah untuk menentukan perhitungan dan analia penelitian.
Kerangka pemikiran dapat diterangkan dalam skema:

E. Langkah – langkah Penelitian
1. Sumber Data
a. Data Teoritik
Data teoritik merupakan data yang diperoleh dari sejumlah buku bacaan yang memiliki relevansi dengan permasalahan yang diteliti
b. Data Empirik
Data yang diambil dari lokasi penelitian unsur – unsur personil sekolah, yaitu Kepala Madrasah, Guru, Tata Usaha dan Siswa.


2. Populasi dan Sampel
a. Populasi
Populasi penelitian ini adalah siswa – siswi kelas 2 MTs Nurul Islam Slatri yang seluruhnya berjumlah 107 siswa. Terdiri dari 35 Siswa kelas 8 A dan 35 siswa kelas 8 B dan 37 siswa kelas 8 C.
b. Sampel
untuk mengurangi nilai kesalahan dalam pengambilan sample (sample error) maka penulis mengambil sampel sebanyak 50% dari jumlah populasi yang ada, yaitu 53 siswa. Hal ini sesuai dengan pendapat dari Gary Klass yang menyebutkan bahwa semakin tinggi atau banyak sample yang diambil maka semakin kecil pula kemungkinan kesalahan dalam pengambilan sample (sample error).
3. Teknik Pengumpulan Data
Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan adalah :
a. Metode Angket
Yaitu penulis melakukan komunikasi secara tidak langsung, berupa pertanyaan – pertanyaan tertulis kepada responden, teknik ini diharapkan memperolehdata untuk bahan analisis dalam menjawab perumusan permasalahan yang telah ditentukan.
b. Metode Dokumentasi
Yaitu pengambilan data tertulis baik catatan, data statistik dan grafik yang berkaitan dengan obyek penelitian, dalam hal ini nilai raport siswa kelas 2 pada mata pelajaran Akidah Akhlak.
c. Study Kepustakaan
Metode ini sering digunakan penulis untuk memperoleh data yang sifatnya teoritis dari buku, majalah, surat kabar, kamus dan media tulis lainnya.
4. Teknik Analisis Data
Setelah data yang dibutuhkan terkumpul, penulis melakukan analisis data. Metode analisa yang digunakan penulis adalah dengan analisa statistikyang merupakan cara untuk memperoleh data dxan kesimpulan yang teliti dan mengambil kesimpulan dengan berbagai rumus kesimpilan yang ada.
Untuk menganalisa data ini ada beberapa tahap penganalisaan, yaitu dalam analisa awal ini penulis mengelompokkan data – data berupa jawaban angket yang ada ke dalam tabel distribusi.
Sebagaimana bentuk pertanyaan yang penulis tuangkan dalam daftar angket jawaban terdisri atas empat alternatif, yaitu a, b, c dan d :
1. untuk jawaban a, dengan jawaban ya atau selalu
2. untuk jawaban b, dengan jawaban sering
3. untuk jawaban c, dengan jawaban kadang – kadang
4. untuk jawaban d, dengan jawaban tidak pernah
Dikarenakan sifat jawaban di atas masih berupa data kualitatif, maka data – data yang bersifat kualitatif tadi harus diubah menjadi data yang bersifat kuantitatif atau data yang berbentuk angka. Dalam menganalisis data yang berasal dari angket bergradasi atau bertingkat 1 sampai dengan 4 memiliki makna setiap alternatif sebagai berikut :
1. selalu / sangat setuju, dan lain – lain menunjukan gradasi paling tinggi diberi nilai 4
2. banyak, sering, setuju dan lain – lain menunjukan peringkat yang lebih rendah dibanding kata “sangat”, oleh karena itu diberi nilai 3
3. sedikit, jarang, kadang – kadang, dan lain – lain, karena di bawah kata setuju dan sebagainya, maka diberi nilai 2
4. sangat sedikit atau sangat jarang, yang berada di gradasi paling bawah diberi nilai 1. (Suharsimi Arikunto : 215)
Dengan berpedoman pada ketentuan di atas, maka untuk jawaban ya / selalu, sering, kadang – kadang dan tidaki pernah diberi nilai angka 4, 3, 2 dan 1, jadi untuk alternatif jawaban :
a. disertakan dengan angka 4
b. disertakan dengan angka 3
c. disertakan dengan angka 2; dan
d. disertakan dengan angka 1
Untuk memperoleh jawaban dari penelitian maka penulis kemukakan analisis data sekaligus untuk mencapai tujuanpenelitian yang diinginkan. Analisa yang dimaksud adalah suatu bentuk analisa dengan memasukan nilai hasil kerja koefisien antara variabel Motivasi belajar pelajaran Akidah Akhlak (X) dengan Prestasi siswa pad pelajaran yang sama (Y) ke dalam rumus korelasi product moment untuk mendapat nilai koefisien korelasi (r) dengan tujuan pembuktian dalam penelitian untuk mendapatkan kesimpulan.
Adapun rumus yang penulis pergunakan adalah rumus korelasi product moment, yaitu,:

Keterangan : = koefisien korelasi antara variabel x dan y
N = jumlah obyek
x = nilai dari motivasi belajar siswa
y = nilai prestasi siswa berupa nilai raport
= jumlah produk x dan y
Apabila nilai “r” terdapat diantara +1 dan -1, maka nilai “r” yang diperoleh dari hasil perhitungan, dikonsultasikan pada tabel nilai “r” sebagai berikut :

Nilai r Interpretasi
0 Tidak ada hubungan
0, 01 – 0, 20 Hubungan sangat rendah
0, 21 – 0, 40 Hubungan rendah
0, 41 – 0, 60 Hubungan agak rendah
0, 61 – 0, 80 Hubungan cukup
0, 81 – 0, 99 Hubungan tinggi
1 Hubungan sangat tinggi

sunset

sunset
waktu selalu mengejar